Keistemewaan Al-Qur'an

Authors

  • Mardiyan Hayati Pendidikan Agama Islam STAI Muhammadiyah Blora

Abstract

Manusia dengan akal yang dimilikinya tidak mampu merenungkan ciptaan Allah di muka bumi dan di alam semesta. Mereka tidak mencoba untuk menyempatkan diri mentadabburi kebesaran Tuhan yang terlukis pada alam semesta. Sehingga Allah mengutus setiap rasul pada kaumnya. Kemudian bersamaan dengan itu Allah bekali setiap rasul dengan mukjizat sebagai tandingan terhadap kemampuan diluar kebiasaan yang berkembang ditengah-tengah kaumnya. Kemampuan luar biasa atau yang lebih sering dikenal sebagai mukjizat yang dimiliki oleh setiap rasul untuk menandingi dan mengalahkan kemampuan luar biasa yang ada di kaum mereka sehingga dengan adanya itu mereka tidak sanggup melawan dan muncullah perasaan lemah dalam diri mereka yang pada akhirnya membawa mereka pada keimanan dengan risalah yang dibawa oleh rasul.Pembicaraan tentang kemukjizatan al-Qur'an merupakan suatu mukjizat tersendiri, dimana para peneliti tidak bisa mencapai kesempurnaan dari setiap sisi-sisi kemukjizatannya.

References

Mutawally, Muhammad. 1984. Mukjizat al-Qur'an. Bandung: Risalah.

Husain Al-Munawwar, Said Agil. 1994.

I'jaz Al-Qur'an dan Metodologi Tafsir. Semarang:

Dimas. Anwar M.Ag., Drs. Rosihon. 2000. Ulumul Qur'an. Bandung: CV Pustaka Setia.

Nurjanah, Siti. 2013. Ulum Al-Qur'an. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Downloads

Published

2017-08-01

How to Cite

Hayati, M. (2017). Keistemewaan Al-Qur’an. JURNAL PEDAGOGY, 10(3), 45–49. Retrieved from https://jurnal.staimuhblora.ac.id/index.php/pedagogy/article/view/65

Issue

Section

Articles