Problematika Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19
Abstract
Pelaksanaan pembelajaran daring menjadi respon seluruh tingkatan lembaga pendidikan terhadap kebijakan pemerintah Indonesia ditengah pandemi Covid-19. Siswa harus melalui Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hingga proses belajar mengajar di awal semester ganjil yang dilakukan dengan metode dalam jaringan (daring). Bukan tanpa halangan, metode belajar daring ini rupanya menyisakan banyak kegelisahan di masyarakat. Tulisan ini merupakan Penelitian kualitatif disertai studi literatur yakni mengumpulkan literatur (bahan-bahan materi) yang bersumber dari buku, jurnal, dan sumber lainnya terkait dengan Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. Banyak kesalahpahaman tentang pembelajaran daring yang akibatnya pembelajaran hanya berupa transfer pengetahuan dan tugas yang memberatkan. Pembelajaran daring sering tanpa disertai pengelolaan keterlibatan peserta didik dengan baik. Bagaimana cara memahami karakter psikologis siswa dan pendidiknya agar pola pengajaran Learn From Home (BDR) yang diberikan dapat tepat guna, juga menjadi masalah. Bagaimana pula persiapan para pendidik guna menyiasati kesulitan siswa belajar dari rumah yang notabene banyak disturbing (gangguan) dengan segala permasalahannya. Bagaimana pula dengan pola belajar dari rumah jika posisi rumah siswa dan rumah pendidik yang susah signal, minim perangkat komputer, gawai/gadget /laptop yang tidak mendukung. Tak hanya itu, pertanyaan yang juga kerap muncul bagaimana pula seorang pendidik harus sigap dan kreatif dalam membuat sebuah virtual classrom yang menarik agar siswa tetap terfokus dan tidak bosan pada layar kaca nya PC atau gadget/ gawainya dalam 6-7 jam proses belajar seharian. Selain itu bagaimana pula setiap pendidik/guru harus tetap semangat menghidupkan kembali nilai luhur Ki Hajar Dewantara untuk berkontribusi di tataran global di era jaman now. Dengan adanya pembelajaran berbasis daring yang optimal, peserta didik lebih mandiri belajar dengan kata lain senantiasa tidak tergantung kepada orang lain, menetapkan tujuan belajar, mendiagnosis kebutuhan belajar, memiliki rasa percaya diri dan tanggung jawab serta melakukan evaluasi diri.References
Agustin, N. A., Pramono, S. E., & Romadi, R. (2017). Pengembangan Bahan Ajar Infografis Peristiwa Gerakan 30 September 1965 dalam Pembelajaran Indonesia di SMAN 1 Kudus Tahun Pelajaran 2016/2017. Indonesian Journal of History Education, 5(1).
Afiatin Nisa. (2018). Peran Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi. Jurnal Konseli 5(1).
Ahmad, I. (2018). Proses pembelajaran digital dalam era revolusi industri 4.0. Direktur Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan. Kemenristek Dikti.
Ahmad, T. A. (2014). Kendala Guru dalam Internalisasi Nilai Karakter pada Pembelajaran . Khazanah Pendidikan, 7(1).
Ahmad, T. A., Sodiq, I., & Suryadi, A. (2014). Kendala-Kendala Guru dalam Pembelajaran Kontroversial di SMA Negeri Kota Semarang. Paramita: Historical Studies Journal, 24(2).
Alfian, M. (2011). Pendidikan dan Permasalahan yang dihadapi. Khazanah Pendidikan, 3(2). Arthur, J. (2012). Issues in history teaching.
Routledge. Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. (2006). Qualitative research in (validation) and qualitative (inquiry) studies. It Is a Method-Appropriate Education: An Introduction to Theory and Methods.
Bolick, C. M., Berson, M., Coutts, C., & Heinecke, W. (2003). Technology applications in social studies teacher education: A survey of social studies methods faculty. Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, 3(3), 300–309.
Bourdillon, H. (2013). Teaching history. Routledge. Cameron, K. S., & Whetten, D. A. (1983). A model for teaching management skills. Exchange: The Organizational Behavior Teaching Journal, 8(2), 21–27.
Cantu, D. A., & Warren, W. J. (2003). Teaching history in the digital classroom. ME Sharpe.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches.
Sage publications. DePorter, B., Reardon, M., & Singer-Nourie, S. (2010). Quantum teaching: Mempraktikkan quantum learning di ruang-ruang kelas. Kaifa.
Farida, Nugrahani. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Solo: Cakra Books.
Freire, P. (2018). Pedagogy of the oppressed. Bloomsbury publishing USA. Gall, M., Borg, W., & Gall, J. (2003). Quantitative and qualitative methods of research in psychology and educational science.
Nasr A, Arizi H, Abolghasemi M, Pakseresht MJ, Kiamanesh A, Bagheri Kh, et al.(Persian Translator). 1th Edition. Tehran: Samt, 189–190.
Hallam, R. (1969). Piaget and the teaching of history. Educational Research, 12(1), 3– 12.
Hasan, S. H. (2012). Pendidikan untuk memperkuat pendidikan karakter. Paramita: Historical Studies Journal, 22(1). In Setyorini. (2020). Pandemi Covid-19 dan Online Learning: Apakah Berpengaruh Terhadap Proses Pembelajaran Pada Kurikulum 13?. Jurnal of Industrial Engineering & Management Research (JIEMAR), 1(1).
Kahn, R., & Kahn, R. V. (2010). Critical pedagogy, ecoliteracy, & planetary crisis: The ecopedagogy movement (Vol. 359).
Peter Lang. Kochhar, S. K. (2008). Pembelajaran (terjemahan Purwanta dan Yovita Hardiati). Jakarta: PT. Grasindo.
Kurniawan, G. F. (2019). Pembelajaran di Kelas XI SMA Semesta Bilingual Boarding School Semarang. Historia Pedagogia, 8(1), 68–75.
M. Taufik Qurohman, Muchamad Sobri Sungkar. (2018). Integrasi Pembelajaran Matematika Problem Based Learning dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Desimal, 1(3).
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook. SAGE
Muhammad, Ngafifi. (2014). Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif Sosial Budaya.
Nita, S. (2019). Strategi Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi (SENATIK), 1(1), 18–22.
Ozturk, I. H. (2011). Curriculum Reform and Teacher Autonomy in Turkey: The Case of the History Teaching. Online Submission, 4(2), 113–128.
í–ztí¼rk, Ä°. H. (2011). Problem of anachronism in history teaching: An analysis of fictional texts in social studies and history textbooks. Journal of Social Studies Education Research, 2(1), 37– 58.
Pujilestari, Y. (2020). Dampak Positif Pembelajaran Online Dalam Sistem Pendidikan Indonesia Pasca Pandemi Covid-19. 'ADALAH, 4(1). Ribbens, K. (2007). A narrative that encompasses our history: Historical culture and history teaching. In Beyond the canon (pp. 63–76).
Springer. Rifa, Afiva Firyal. (2020). Pembelajaran Daring dan Kebijakan New Normal Pemeritah. Law Ar Xiv.
Rogers, G. (2004). History, learning technology and student achievement: Making the difference? Active Learning in Higher Education, 5(3), 232–247.
Romadi, R., & Kurniawan, G. F. (2017). Pembelajaran Lokal Berbasis Folklore Untuk Menanamkan Nilai Kearifan Lokal Kepada Siswa. Dan Budaya: Jurnal , Budaya, Dan Pengajarannya, 11(1), 79–94.
Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid19. BIODIK, 6(2), 109–119.
Supriatna, N. (2007). Konstruksi Pembelajaran Kritis. Historia Utama Press, Jurusan Pendidikan FPIPS, UPI.
Suryadi, A. (2012). Pembelajaran dan Problematikanya. Jurnal Historia Pedagogia, 1(1), 74– 84.
Susanto, H., & Akmal, H. (2019). Media Pembelajaran Era Teknologi Informasi (Konsep Dasar, Prinsip Aplikatif, dan Perancangannya). FKIP Universitas Lambung Mangkurat.
Symcox, L., & Wilschut, A. (2009). National history standards: The problem of the canon and the future of teaching history. IAP.
Umamah, N. (2014). Kurikulum 2013 dan Kendala yang Dihadapi Pendidik dalam Merancang Desain Pembelajaran .
Wahyu Aji Fatma Dewi. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Jurnal Edukatif, 2(1), 55-61.
Winaldy, R. N., Harsanto, P. W., & Basuki, R. M. N. (2016). Perancangn Mediapendukung Pembelajaran Dengan Infrogafis Digital. Jurnal DKV Adiwarna, 1(8), 7.
Wineburg, S. S., & Wilson, S.M. (1988). Models of wisdom in the teaching of history. The Phi Delta Kappan, 70(1), 50–58.
Yasser Awaluddin. (2018). Efektifitas Program Guru Pembelajran Dalam Peningkatan Kompetensi Guru IPS SMP Dengan Model Daring Murni dan Daring Kombinasi: Studi Evaluatif dan Komparatif. Jurnal Pendidikan dan Kebudayan, 3(1).