Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Daring
DOI:
https://doi.org/10.63889/pedagogy.v14i1.104Abstract
Lembaga pendidikan menjadi tempat sentral untuk menciptakan generasi muda yang lebih baik dari sebelumnya melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan proses untuk menciptakan peserta didik menjadi manusia yang berkarakter baik secara utuh dalam dimensi akal, budi pekerti berpikir, sehat jasmani, dan berhati manusia. Pendidikan karakter mengukir akhlak siswa melalui proses mengetahui kebaikan, mencintai kebaikan, dan mengamalkan kebaikan. Proses tersebut melibatkan aspek kognitif, emosional, dan fisik, sehingga akhlak mulia dapat terwujud mengukir menjadi kebiasaan pikiran, hati, dan tangan. Pendidikan karakter diarahkan untuk mewujudkan masyarakat yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, toleran, suka menolong, patriotik, dan dinamis, yang memiliki orientasi ilmu dan pengetahuan yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Pembelajaran secara daring menuntut tenaga pendidik untuk mampu berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran seharusnya dirancang agar membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Dengan demikian semua yang dipelajari harus bermuatan pendidikan karakter. Seorang guru melaksanakan pendidikan karakter dalam proses belajar mengajar dengan cara: membuat siswa merumuskan pertanyaan secara aktif, menemukan sumber belajar, mengumpulkan informasi, bekerja dengan informasi, merekonstruksi fakta, dan menyajikan hasil rekonstruksi. Pembelajaran pendidikan karakter harus dilakukan oleh guru dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.References
Ahmad Teguh, Pengelolaan Keterlibatan Peserta Didik (Student Engagement) dalam keberhasilan Pembelajaran Online (Daring), jurnal Paedagogy STAI Muhammadiyah Blora (2020)
Ahmad Teguh, Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19, jurnal Paedagogy STAI Muhammadiyah Blora (2021)
Ahmad Tafsir, Pendidikan Budi Pekerti, Bandung: Maestro, 2009
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007
Endah Sulistyowati, Implementasi Kurikulum Pendidikan karakter, Yogyakarta: Citra Aji Parama, 2012
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi Bandung: Alfabeta, 2012
Imam Machali, Muhajir, Pendidikan Karakter Pengalaman Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: Aura Pustaka, 2011
Kemendiknas. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.Jakarta. 2011
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2005
Udin Syaefudin Sa'ud, Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2009
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, Bandung: PT Refika Aditama, 2010
Sudarman Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2002
Thomas Lickona, Educating For Character: How Our School Can Teach Respect and Rresponsibility, New York: Bantam Books, 1991
Buchori, Mochtar. (2007). Pendidikan Karakter dan Kepemimpinan Kita. Dikutip dari www.tempointeraktif.com/hg/kolom/.../kol,20110201-315,id.html diakses hariminggu 10 April 2011 pukul 18.50 WIB.
Muslich, Masnur. (2011). Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
Tarmansyah, dkk. 2012. Pedoman Pengembangan Pendidikan Karakter Di Sekolah Inklusif. Padang: Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PK-LK) Direktorat Pendidikan Dasar.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.